NEWS
ARCHIVES
- May 2019 (3)
- January 2019 (10)
- September 2017 (2)
- August 2017 (3)
- July 2017 (1)
- August 2016 (1)
- June 2016 (1)
- May 2016 (2)
- April 2016 (2)
- March 2016 (3)
- February 2016 (3)
- January 2016 (9)
- December 2015 (10)
- November 2015 (8)
- October 2015 (8)
- September 2015 (8)
- August 2015 (10)
- July 2015 (6)
- June 2015 (1)
- May 2015 (1)
- April 2015 (3)
- March 2015 (2)
- February 2015 (7)
- September 2014 (1)
- August 2014 (2)
- July 2014 (1)
- June 2014 (4)
- May 2014 (7)
- March 2014 (3)
CATEGORIES
Pengoperasian Kereta Cepat Bandung Jakarta Mencapai 18 Jam Setiap Harinya
Hari Kamis tanggal 21 Januari tahun 2015 Presiden RI Joko Widodo melakukan peresmian operasional kereta cepat Bandung-Jakarta tepatnya berlokasi di daerah Perkebunan Mandalawangi Maswati, di Cikalong Wetan, Bandung Barat. Diharapkan proyek besar ini bisa mencapai targetnya beroperasi di tahun 2019 mendatang. Bintang Perbowo selaku Direktur Utama Wijaya Karya Tbk mengatakan bahwa kereta supercepat ini recananya akan beroperasi sekitar delapan belas jam per harinya.
Tenaga listrik yang diperoleh untuk pengoperasian kereta cepat Bandung Jakarta kurang lebih 75 sampai dengan 100 megawatt, dan pihak PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mulai menjalin kerjasama bersama PT Perusahaan Listrik Negara. Dalam waktu dekat akan dilakukan perencanaan jangka panjang pembangunan pembangkit listrik supaya pasokan listrik tidak mengalami gangguan ketika kereta cepat beroperasi.
Kereta cepat Bandung-Jakarta menurut rencana akan menghubungkan 4 stasiun antara lain Walini, Karawang, Halim, serta Tegalluar yang letaknya tidak berjauhan dari daerah Gedebage, dan menjadi pusat dari pemerintahan Kota Bandung. Panjang lintasan nantinya sekitar seratus empat puluh koma sembilan kilometer. Di setiap stasiun yang dilalui oleh kereta cepat nantinya dibangun suatu Transit Oriented Development demi mendorong lahirnya pusat ekonomi dan bisnis terbaru di kawasan Bandung-Jakarta. Ada beberapa daerah di kawasan Bandung yang memang dibuat perkotaan serta beberapa kawasan yang dibuat menjadi industri kreatif dengan basis Informasi dan Teknologi. Prinsip kota baru yang akan dibangun konsepnya layak huni serta ramah lingkungan.
Megaproyek infrastruktur dari transportasi kereta cepat ini rencananya akan menyerap sekitar tiga puluh sembilan ribu pekerja untuk konstruksi kereta cepat serta 28 ribu pekerja untuk konstruksi TOD dan operasional TOD. Di tahap awal proyek, KCIC mengadakan 11 set Electical Multiple Unit yang terdiri dari 8 kereta. Sekitar 583 penumpang bisa diangkut kereta ini dalam sekali pemberangkatan. Selain itu keunggulan dari kereta ini bisa digabungkan ke dalam dua set supaya bisa menampung penumpang total seribu penumpang jumlahnya. KCIC merupakan gabungan PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia serta China Railway International.