NEWS
ARCHIVES
- May 2019 (3)
- January 2019 (10)
- September 2017 (2)
- August 2017 (3)
- July 2017 (1)
- August 2016 (1)
- June 2016 (1)
- May 2016 (2)
- April 2016 (2)
- March 2016 (3)
- February 2016 (3)
- January 2016 (9)
- December 2015 (10)
- November 2015 (8)
- October 2015 (8)
- September 2015 (8)
- August 2015 (10)
- July 2015 (6)
- June 2015 (1)
- May 2015 (1)
- April 2015 (3)
- March 2015 (2)
- February 2015 (7)
- September 2014 (1)
- August 2014 (2)
- July 2014 (1)
- June 2014 (4)
- May 2014 (7)
- March 2014 (3)
CATEGORIES
Tawaran Bilateral SWAP China Naik Hingga Rp 270 Triliun
Kementrian Keuangan Indonesia mengaku sudah sepakat dengan kenaikan nilai bilateral currency swap arrangement atau BCSA yang telah diajukan oleh China. Awalnya nilainya hanya sekitar USD 15 miliar namun kemudian dinaikkan menjadi USD 20 miliar. Menteri keuangan Indonesia menyatakan bahwa hal tersebut bisa digunakan seluruhnya untuk memberikan dukungan bagi likuiditas. Hal ini tentunya menjadi sebuah berita yang baik untuk ekonomi Indonesia, karena hal ini menandai negara China yang setuju untuk membantu Indonesia dalam bidang perekonomian sehingga bisa lebih berkembang, China setuju akan berinvestasi di Indonesia dalam bidang sektor riil dan juga tidak menutup kemungkinan untuk mulai melakukan investasi di bidang portfolio.
Dengan dukungan yang besar dari salah satu negara dengan ekonomi yang kuat di Asia tentunya akan menjadi berita baik yang memungkinkan Indonesia untuk terus maju di sektor perekonomian terutama di wilayah Asia. Dana yang akan dikucurkan oleh China itu nantinya akan dipakai sebagai cadangan apabila negara Indonesia membutuhkan devisa cadangan, jika tidak ada dana tambahan tersebut tentunya Indonesia bisa kewalahan saat masa-masa tertentu. Dana tersebut baru akan digunakan oleh Bank Indonesia jika nantinya ada kondisi dimana Indonesia memerlukan kekuatan dalam menambah nilai tukar mata uang rupiah terhadap nilai mata uang asing.
Dalam sebuah pertemuan yang diadakan di Turki terkait hal ini, para pemimpin negara juga bersatu dalam membicarakan adanya kemungkinan terjadinya kenaika pada tingkat suku bunga yang mengacu pada suku bunga di Amerika Serikat atau Fed Rate. Tentunya harus dilakukan suatu antisipasi agar nantinya negara lain juga bisa bertahan dalam gejolak ekonomi tersebut. Mengenai hal itu tentunya negara-negara di Asia seperti Indonesia harus mengetahui terlebih dahulu kira-kira kapan kenaikan itu akan terjadi pada tingkat suku bunga dan juga kira-kira berapa besar kenaikan yang akan terjadi, sehingga nantinya bisa dilakukan sebuah tindakan antisipasi untuk menyelamatkan ekonomi negara. Pada diskusi itu jugalah Indonesia akhirnya menyetujui tawaran dari China untuk membantu perekonomian negara agar bisa lebih maju dan berkembang.