NEWS

Kerjasama Bisnis Ge Oil Dan Gas Dalam Bidang Pengeboran

POSTED ON Dec 6, 2015

Membicarakan mengenai kerjasama bisnis yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar memang tiada habisnya. Di Indonesia sendiri berbagai perusahaan yang berpotensi untuk terus maju ada banyak dan terus menerus berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Indonesia sendiri dalam bidang ekonomi dan bisnis di Asia merupakan negara yang memiliki peluang besar, dalam bidang tersebut Indonesia telah masuk ke dalam peringkat 10 besar negara dengan ekonomi yang berkembang pesat. Kini perusahaan GE Oil dan Gas tengah menggandeng salah satu perusahaan pengeboran yang merupakan anak perusahaan dari Pertamina yaitu PT. Pertamina Drilling Sevices Indonesia atau biasa disingkat dengan PDSI.

Sebelumnya PT. GE Oil dan Gas juga sempat menggandeng PT. Donggi Senoro LSG atau DSLNG untuk berbisnis dengan PT. GE Oil dan Gas. Rupanya keputusan PT. GE untuk melakukan kerjasama dengan PDSI juga masih berkaitan dengan kerjasama bisnis yang dilakukan bersama DSLNG. Kerjasama itu dilaksanakan untuk dapat memfasilitasi kerjasama dalam bidang pengeboran sehingga dapat tercipta pengembangan alat-alat pengeboran yang dibutuhkan. Iwan Chandra selaku Presiden Direktur GE Oil dan Gas mengungkapkan bahwa kerjasama yang dilakukan dengan Pertamina memang berfokus pada pengeboran. Nantinya akan dilakukan semacam workshop yang akan dilakukan oleh teknisi yang berasal dari PT. GE dan juga alat-alat yang berasal dari PT. GE.

Proyek tersebut akan dikerjakan secara langsung oleh teknisi GE yang sudah profesional dan memiliki sertifikat, sehingga dalam proses pengerjaan proyeknya dijamin bisa mendapatkan hasil yang berkualitas dan maksimal. Teknisi yang digunakan adalah teknisi yang berasal dari negeri sendiri. Nantinya pihak PDSI juga diberikan wewenang untuk kembali melakukan sertifikasi terhadap para teknisi tersebut sehingga mereka tidak hanya dapat memenuhi standar PT. GE saja melainkan juga standar dari PDSI. Saat ditanya mengenai berapa jumlah investasi yang akan dihabiskan proyek ini, maka Iwan Chandra tidak bisa menjawabnya secara terus terang karena hal tersebut juga nantinya tergantung pada harga minyak dan juga penerbangan yang terus naik dan turun tidak menentu.