NEWS
ARCHIVES
- May 2019 (3)
- January 2019 (10)
- September 2017 (2)
- August 2017 (3)
- July 2017 (1)
- August 2016 (1)
- June 2016 (1)
- May 2016 (2)
- April 2016 (2)
- March 2016 (3)
- February 2016 (3)
- January 2016 (9)
- December 2015 (10)
- November 2015 (8)
- October 2015 (8)
- September 2015 (8)
- August 2015 (10)
- July 2015 (6)
- June 2015 (1)
- May 2015 (1)
- April 2015 (3)
- March 2015 (2)
- February 2015 (7)
- September 2014 (1)
- August 2014 (2)
- July 2014 (1)
- June 2014 (4)
- May 2014 (7)
- March 2014 (3)
CATEGORIES
Prospek Ekonomi Indonesia di tahun 2016
Bank Indonesia (BI) telah mengeluarkan prediksi ekonomi Indonesia di tahun 2016. Menurut pihak BI, ekonomi di 2016 akan masih mengalami tantangan tersendiri, di mana fokus dari BI sendiri adalah menjaga kebijakan fiskal serta menjaga jumlah defisit transaksi berjalan yang sampai saat ini masih cukup besar.
Gubernur BI, Agus Martowardojo menilai inflasi Indonesia di tahun 2016 akan berkisar di angka plus minus 4%. Sedangkan, pertumbuhan ekonomi akan berada di level 5,2 - 5,6%. Dengan pertumbuhan kredit cukup tinggi di 12 - 14%.
Beliau menilai ada empat faktor yang akan menjadi tantangan Indonesia ke depannya., yaitu:
- Trend harga komoditas yang masih akan menurun di tahun 2016.
- Pelemahan ekonomi China yang masih akan terus konsisten, diperkirakan China ‘hanya’ akan tumbuh sebesar 6,5 – 7%.
- Ketidakpastian kebijakan dari The Fed Amerika Serikat yang dapat mempengaruhi spekulasi nilai tukar Rupiah dan mata uang lain terhadap Dolar AS.
- Tingginya jumlah foreign capital outflow dibalik gonjang-ganjing politik yang terjadi.
Di sisi lain, ada beberapa faktor juga yang dapat menopang pertumbuhan ekonomi di tahun depan, antara lain:
- Pertumbuhan jumlah penduduk generasi millenial (usia produktif), sehingga dapat meningkatkan ekonomi di bidang konsumsi dan produksi.
- Paket kebijakan ekonomi yang memiliki visi pertumbuhan jangka panjang.
- Paket-paket pembangunan infrastruktur yang masif, baik menggunakan modal dalam negeri maupun luar negeri yang akan dapat meningkatkan belanja Pemerintah ke sektor yang lebih produktif dan banyak menopang pertumbuhan ekonomi.
- Sudah mulai terlihat stabil nya kondisi politik di Indonesia, di mana pihak-pihak yang berseteru sudah bisa mulai menerima satu sama lain, dan mulai terlihat konsolidasi kekuatan beberapa kubu yang sebelumnya berseteru.
Secara umum pun, dapat dilihat juga perkembangan dan pembukaan daerah-daerah baru di berbagai provinsi di Indonesia selain di Pulau Jawa yang dapat menyokong pertumbuhan ekonomi secara signifikan. Seperti bisa dilihat dari banyaknya pembangunan di daerah Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, Irian Jaya, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Kepulauan Riau, Kalimantan dan banyak tempat lainnya.