NEWS

Perekonomian Indonesia Jauh Dari Target, Presiden Joko Widodo Melakukan Reshuffle Kabinet

POSTED ON Sep 16, 2015

Menyadari kinerja para menteri masih di bawah target, Presiden melakukan reshuffle kabinet, terutama menteri ekonomi. Lalu siapa sajakah calon menteri ekonomi jokowi ? Jokowi sadar bahwa dibutuhkan perombakan untuk bisa memperbaiki perekonomian Indonesia atas buruknya kinerja sektor ekonomi selama ini. Buruknya perekonomian Indonesia bisa dilihat dari melemahnya kurs rupiah, inflasi, hingga pertumbuhan ekonomi yang masih jauh dari target dan harapan.

Hari ini Rabu, 12 Agustus 2015, presiden telah melantik menteri kabinet kerjanya yang baru. Banyak pejabat negara dan juga tokoh-tokoh penting datang ke istana negara untuk menghadiri acara tersebut. Suasana istana pada saat itu begitu ramai oleh hadirnya beberapa tokoh penting dan sejumlah pejabat negara.

Sebelumnya telah muncul nama-nama calon menteri ekonomi jokowi yang akan dilantik langsung oleh presiden. Nama menteri kabinet Jokowi yang diganti adalah:

  • Menko Polhukam

Luhut Binsar Pandjaitan untuk mengganti Tedjo Edhy Purdijatno

  • Menko Perekonomian

Darmin Nasution untuk mengganti Sofyan Djalil

  • Menteri Perdagangan

Thomas Lembong sebagai pengganti Rachmat Gobel

  • Menko Kemaritiman

Rizal Ramli menggantikan Indroyono Soedarman

  • Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas

Sofyan Djalil untuk mengganti Andrinof Chaniago

  • Sekretaris Kabinet

Pramono Anung untuk menganti Andi Widjajanto

Dari perombakan kabinet tersebut, Luhut Pandjaitan akan merangkap dua jabatan sekaligus. Sebelum menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno sebagai Menko Polhukam, Luhut telah menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan, namun Luhut tidak akan menanggalkan jabatan lamanya tersebut.

Namun beberapa orang beraanggapan bahwa reshuffle kabinet saat ini kurang tepat karena bertepatan dengan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika yang sedang merosot tajam.

Reza Priyambada, yang merupakan Analis NH Korindo Securities Indonesia menilai bahwa pemerintah perlu cepat tanggap dalam menghadapi melemahnya nilai rupiah saat ini agar nilai tukar rupiah tidak semakin terjatuh. Jika pemerintah tidak segera melakukan sesuatu, dikhawatirkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat bisa mencapai Rp13.800 – Rp14.550. Untuk menghadapi hal tersebut, pemerintah perlu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa perekonomian akan segera membaik. Menurutnya perombakan kabinet tidak tepat dilakukan saat ini.

Namun presiden Jokowi tentunya melakukan perombakan kabinet bukan tanpa alasan. Menurut Pratikno, yang merupakan Menteri Sekretaris Negara, mengatakan bahwa Jokowi melakukan reshuffle kabinet kerjanya pada saat ini setelah mempertimbangkan faktor ekonomi yang sedang terjadi. Menurutnya itu merupakan respon cepat dari pemerintah dalam menghadapi dinamika ekonomi. Menyadari kinerja menteri perekonomian selama ini masih kurang, Jokowi segera melakukan terobosan untuk melakukan percepatan kinerja kabinet.

Dengan pergantian kabinet ini, diharapkan kerja pemerintah dalam menghadapi permasalahan yang menghempas Indonesia saat ini bisa semakin cepat. Presiden ingin kabiner kerja bekerja secara efektif dan efisien. Sebelum menentukan calon menteri ekonomi jokowi sesuai dengan yang dibutuhkan, beliau telah melakukan review terhadap kinerja kabinetnya dalam beberapa tahun.