NEWS
ARCHIVES
- May 2019 (3)
- January 2019 (10)
- September 2017 (2)
- August 2017 (3)
- July 2017 (1)
- August 2016 (1)
- June 2016 (1)
- May 2016 (2)
- April 2016 (2)
- March 2016 (3)
- February 2016 (3)
- January 2016 (9)
- December 2015 (10)
- November 2015 (8)
- October 2015 (8)
- September 2015 (8)
- August 2015 (10)
- July 2015 (6)
- June 2015 (1)
- May 2015 (1)
- April 2015 (3)
- March 2015 (2)
- February 2015 (7)
- September 2014 (1)
- August 2014 (2)
- July 2014 (1)
- June 2014 (4)
- May 2014 (7)
- March 2014 (3)
CATEGORIES
Penyebab Harga Batu Bara Anjlok
Harga batubara indonesia 2015 terus mencatat rekor paling rendah sejak ditetapkan pada tahun 2009, yakni berada pada level US $ 59,14 per ton atau turun tipis 0,03% dari posisi di Juli 2015 US $ 59,16/ton. Nilai HBA sendiri merupakan rata-rata dari empat indeks harga batu bara yang sudah umum digunakan dalam perdagangan batu bara, yaitu Indonesia Coal Index kemudian Platts Index lalu New Castle Export Index, dan New Castle Global Coal Index.
HBA menjadi acuan harga batu bara pada kesetaraan nilai kalori batu bara 6.322 kkal/kg gross as receiver (GAR), kandungan total air 8%, kandungan sulfur 0.8% as received (ar) dan kandungan abu (ash) 15% ar. Dari harga HBA tersebut selanjutnya dihitung HPB (Harga Patokan Batu Bara) yang dipengaruhi melalui unsur berupa nilai kalori batu bara, kandungan sulfur, kandungan air, dan kandungan abu sesuai dengan merek dagang batu bara atau biasa disebut HPB Marker. HPB Marker terdiri dari delapan merek dagang batu bara yang sudah umum diketahui dan diperdagangkan.
HPB Marker Agustus 2015 untuk 8 merk dagang utama dalam USD/ton adalah
1. Gunung Bayan I : 63,26
2. Prima Coal : 64,75
3. Pinang 6150 : 58,50
4. Indominco IM_East : 48,58
5. Melawan Coal : 48,15
6. Enviro Coal : 45,94
7. Jorong J-1 : 36,96
8. Ecocoal : 33,99
Penyebab turunnya harga batubara indonesia 2015:
1. Kelebihan pasokan
Pasokan batu bara di Indonesia pada awal tahun 2014 adalah sebanyak 250 juta ton. Sementara pemintaan batu bara di Cina, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa diperkirakan menurun. Untuk konsumsi batu bara di Cina sendiri menurun karena permintaan dari berbagai industri di Cina juga turun karena keadaan ekonominya yang sedang lesu. Industri batu bara di Cina sendiri menurun enam persen dalam empat bulan pertama di awal tahun 2015.
2. Munculnya energi baru
Isu lingkungan dan munculnya energi alternatif termasuk munculnya energi terbarukan dan gas alam, akan menurunkan permintaan dan jual batu harga bara. Batu bara semakin ditinggalkan lantaran harga gas alam lebih murah serta ramah lingkungan, seperti shale gas di Amerika Serikat.
3. Menurunnya pertumbuhan penduduk di dunia termasuk di Indonesia, rata-rata pertumnuhan negara-negara di dunia hanya satu sampai dua persen saja.
Menurunnya harga batubara indonesia 2015 juga menyebabkan sebagain besar perusahaan tambang berhenti beroperasi dan terancam gulung tikar.