NEWS
ARCHIVES
- May 2019 (3)
- January 2019 (10)
- September 2017 (2)
- August 2017 (3)
- July 2017 (1)
- August 2016 (1)
- June 2016 (1)
- May 2016 (2)
- April 2016 (2)
- March 2016 (3)
- February 2016 (3)
- January 2016 (9)
- December 2015 (10)
- November 2015 (8)
- October 2015 (8)
- September 2015 (8)
- August 2015 (10)
- July 2015 (6)
- June 2015 (1)
- May 2015 (1)
- April 2015 (3)
- March 2015 (2)
- February 2015 (7)
- September 2014 (1)
- August 2014 (2)
- July 2014 (1)
- June 2014 (4)
- May 2014 (7)
- March 2014 (3)
CATEGORIES
Manfaat Penggunaan CPO untuk Biodiesel
Manfaat penggunaan cpo untuk biodiesel - Semakin lama ketersediaan energi semakin terbatas dan pencemaran lingkungan terjadi dimana-mana, oleh karena itu dibutuhkan energi alternatif yang juga ramah lingkungan. Biodiesel merupakan bahan bakar yang dihasilkan melalui proses esterifikasi lemak atau asam lemak, dan proses pembuatannya menggunakan ethanol atau methanol. Asam lemak tersebut bisa diperoleh dari CPO (Crude Palm Oil). Biodiesel dari CPO yang juga disebut dengan CPOME (Crude Palm Oil Methyl Ester).
Dengan adanya bahan bakar alternatif ini, pemerintah Indonesia memberlakukan kebijakan penggunaan biodiesel nasional. Untuk menjalankan kebijakan tersebut, Indonesia harus siap untuk mengurangi ekspor CPO atau komoditas biodieselnya ke negara-negara lain.
Sebagian besar komoditas CPO Indonesia di ekspor ke Eropa. Padahal selama ini kawasan Eropa lah yang menuding kerusakan lingkungan yang terjadi selama ini disebabkan oleh emperat CPO di Indonesia. Namun ternyata kawasan Eropa diam-diam juga membutuhkan minyak sawit. Hal ini bisa dilihat dari besarnya nilai impor CPO Uni Eropa dari Indonesia. CPO tersebut digunakan untuk biofuel, yang merupakan energi alternatif saat ini.
Berdasarkan data dari Jurnal International Institute for Sustainable Development (IISD), bahwa 80% konsumsi CPO berada di negara-negara kawasan Eropa pada September 2013 lalu. Tidak heran konsumsi CPO di negara tersebut bisa mencapai angka sebesar itu karena Eropa sedang melakukan pengembangan produksi biofuel. Sementara CPO untuk penggunaan lain seperti pangan dan kosmetik tidak ada pertambahan yang begitu berarti.
Dengan meningkatnya permintaan penggunaan cpo untuk biodiesel , IISD menyarankan Indonesia dan Malaysia yang merupakan negara penghasil CPO terbesar terus melayani permintaan pasar biodiesel tersebut. Apalagi dengan kebijakan negara-negara Eropa yang saat ini memberlakukan peraturan bahwa transportasi di negara tersebut harus sudah memenuhi persyaratan energi terbarukan di tahun 2020 nanti. Hal ini membuat Eropa membutuhkan pasokan COD yang cukup besar untuk melakukan pencampuran 10% bahan bakar minyak mereka.
Disamping itu kebutuhan COD di Indonesia sendiri juga akan mengalami peningkatan mengingat untuk mencukupi kebutuhan lokal dalam negeri seperti biodiesel, emperat, maupun pangan.
Data Oil World 2011 menunjukkan bahwa produktivitas kelapa sawit lebih tinggi dibanding dengan budidaya tanaman lainnya. Untuk melakukan budi daya kelapa sawit, hanya dibutuhkan lahan sebesar 5% saja, berbeda halnya dengan kedelai yang membutuhkan lahan sebesar 41% dari total lahan 253,923 juta hektar.
Manfaat
Penggunaan bahan bakar biodiesel lebih ramah lingkungan karena akan mengurangi emisi gas buang, carbon monoxide (CO), total hydrocarbon (THC), particulate matter (PM), dan gas-gas yang dapat membahayakan lingkungan lainnya. Mencampur biodiesel dengan bahan bakar konvensional juga dapat menurunkan tingkat emisi Nox. Selain itu penggunaan cpo untuk biodiesel juga dapat mengatur temperatur dan waktu injeksi bahan bakar.