NEWS
ARCHIVES
- May 2019 (3)
- January 2019 (10)
- September 2017 (2)
- August 2017 (3)
- July 2017 (1)
- August 2016 (1)
- June 2016 (1)
- May 2016 (2)
- April 2016 (2)
- March 2016 (3)
- February 2016 (3)
- January 2016 (9)
- December 2015 (10)
- November 2015 (8)
- October 2015 (8)
- September 2015 (8)
- August 2015 (10)
- July 2015 (6)
- June 2015 (1)
- May 2015 (1)
- April 2015 (3)
- March 2015 (2)
- February 2015 (7)
- September 2014 (1)
- August 2014 (2)
- July 2014 (1)
- June 2014 (4)
- May 2014 (7)
- March 2014 (3)
CATEGORIES
Rentan Terhadap Harga Minyak Mentah Mengakibatkan Harga Komoditas Kelapa Sawit Menjadi Naik Turun
Harga komoditas kelapa sawit (cpo) merosot bersama dengan harga komoditas-komditas lain. Minyak kelapa sawit adalah salah satu minyak yang banyak diproduksi dan dikonsumsi di berbagai negara dunia. Minyak kelapa sawit bisa digunakan sebagai sumber bahan bakar alternatif selain BBM. Selain itu minyak kelapa sawit juga bisa digunakan sebagai bahan kosmetik, produk kebersihan, maupun bahan masakan. Seiring dengan jumlah populasi dunia yang setiap tahunnya semakin meningkat, hal ini juga akan berdampak terhadap permintaan minyak kelapa sawit dunia yang juga akan mengalami peningkatan dalam beberapa tahun ke depan.
Produksi minyak kelapa sawit dunia didominasi oleh negara Asia, seperti Indonesia dan Malaysia. Inilah yang membuat Indonesia dikenal sebagai eksportir dan produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Bahkan sekitar 80-90% produksi minyak dunia dihasilkan oleh Indonesia dan Malaysia.
Anjloknya harga minyak mentah dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan harga CPO juga ikut anjlok. Bahkan pada akhir perdagangan pekan lalu harga minyak dunia berada di level paling rendah dalam 6,5 bulan belakangan. Harga komoditas energi ini masih melanjutkan penurunan sejak tanggal 19 Maret lalu, dan akhirnya sampai pada posisi terendah hingga di bawah level 44 dollar per barel. Turunnya harga komoditas tersebut sudah berlangsung sejak awal Agustus. Selain terpengaruh dari anjloknya harga minyak dunia, penurunan harga CPO juga merupakan reaksi dari penurunan ekspor Malaysia.
Namun pada 11 Agustus kemarin tampaknya harga komoditas kelapa sawit (cpo) di bursa komoditas Malaysia sempat mengalami kenaikan. Meskipun tidak mengalami kenaikan yang cukup besar, harga CPO berusaha untuk bangkit setelah di tutup dengan penurunan tajam pada hari sebelumnya.
Naiknya harga CPO didukung oleh harga minyak mentah yang mengalami rebound setelah beberapa hari yang lalu sempat berada di posisi terendah sejak 4 bulan terakhir. Karena harga minyak mentah mengalami kenaikan, akibatnya permintaan terhadap komoditas CPO juga mengalami kenaikan. Hal ini bisa terjadi karena CPO merupakan komoditas yang digunakan untuk memproduksi bahan bakar alternatif, yaitu Biofuel yang tidak lain adalah bahan bakar pengganti BBM.
Namun pada hari ini, 12 Agustus 2015 harga CPO kembali mengalami penurunan yang signifikan. Harga minyak mentah yang kembali melemah harus membuat harga CPO kembali mengalami penurunan pula. Bahkan pada dini hari tadi harga minyak mentah terpental kembali berada di level paling rendah sejak 6 tahun terakhir. Penurunan harga minyak mentah tersebut terjadi karena disebabkan oleh kekhawatiran mengenai turunnya permintaan dari Tiongkok karena dampak atas devaluasi mata uang negara tersebut. Akibatnya kontrak berjangka CPO untuk bulan Oktober di bursa komoditas Malaysia merosot 0,54%. harga komoditas kelapa sawit (cpo) kembali terjungkal turun karena respon terhadap devaluasi yuan dan melemahnya harga minyak dunia.