NEWS
ARCHIVES
- May 2019 (3)
- January 2019 (10)
- September 2017 (2)
- August 2017 (3)
- July 2017 (1)
- August 2016 (1)
- June 2016 (1)
- May 2016 (2)
- April 2016 (2)
- March 2016 (3)
- February 2016 (3)
- January 2016 (9)
- December 2015 (10)
- November 2015 (8)
- October 2015 (8)
- September 2015 (8)
- August 2015 (10)
- July 2015 (6)
- June 2015 (1)
- May 2015 (1)
- April 2015 (3)
- March 2015 (2)
- February 2015 (7)
- September 2014 (1)
- August 2014 (2)
- July 2014 (1)
- June 2014 (4)
- May 2014 (7)
- March 2014 (3)
CATEGORIES
Inflasi Indonesia bulan Juli 2015
Inflasi Indonesia di bulan Juli 2015 awalnya diperkirakan oleh Bank Indonesia sebesar 1,12 persen, mengingat adanya perayaan Idul Fitri, mudik dan liburan anak sekolah. Tetapi, realitanya, inflasi Indonesia di bulan Juli 2015 jauh lebih rendah dibandingkan dengan yang diperkirakan sebelumnya, yaitu sekitar 0,8 persen.
Rendahnya tingkat inflasi menunjukkan bahwa ada hasil dari usaha pemerintah yang berusaha menjaga supply barang selama bulan lebaran tersebut. Tingkat inflasi 0,8 persen ini merupakan salah satu yang paling rendah dibanding rata-rata dari inflasi di lima tahun terakhir sebesar 0,86 persen.
Banyak pihak yang meng-khawatirkan kondisi ekonomi Indonesia yang masih lesu, menyusul kenaikan nilai tukar Dolar Amerika terhadap Rupiah yang mencapai Rp 13.500 di hari Jumat, 31 Juli lalu. Pencapaian inflasi 0,8 persen di bulan Juli 2015, menjadikan Indonesia memiliki nilai inflasi year on year per akhir Juli 2015 sekitar 7,13 persen.
Hasil inflasi yang tidak mengecewakan ini, mengukuhkan target awal dari Bank Indonesia di tahun 2015, yaitu tingkat inflasi yang berkisar di angka 4 persen plus minum 1 persen. Di sisi lain, ada beberapa kekhawatiran seperti adanya momen cuaca El-Nino yang menyebabkan kemarau panjang, yang dikhawatirkan akan mengganggu supply dari bahan pokok.
Tetapi, kemampuan pemerintah untuk menjaga nilai inflasi selama bulan Juli, bulan suci Ramadhan ini dinilai positif berbagai pihak dan meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah dapat menjaga nilai inflasi di tengah faktor-faktor eksternal. Diperkirakan El-Nino akan terjadi hingga akhir November 2015, dan akan terjadi di cakupan daerah dari Sumatera Selatan, hingga Sulawesi Tenggara. Kekeringan yang akan terjadi, diperkirakan akan merambah ke kenaikan harga beras, gandum, CPO dan banyak hasil pertanian lainnya.