NEWS

Produksi Gas di Kilang LNG Terbesar Indonesia Terus Menurun

POSTED ON Jul 23, 2015

Sejak mencapai puncak produksi sebesar 22,5 juta metrik ton LNG pada tahun 2001, produksi kilang Badak NGL terus menurun

PT Badak Natural Gas Liquefaction (NGL) merupakan salah satu kilang LNG terbesar di Indonesia. Pada tahun 2001, kilang Badak NGL ini mencapai puncak produksinya, yaitu sebesar 22,5 juta metric ton. Kilang Badak NGL ini juga merupakan salah satu kilang LNG tertua di Indonesia yang terletak di Bontang, Kalimantan Timur. Presiden Direktur kilang Badak NGL, Salis S. Aprilian menyatakan bahwa nasib dari kilang Badak NGL ini bisa sama dengan kilang Arun yang berhenti beroperasi karena kurang nya pasokan gas.

Kilang LNG berfungsi untuk mengolah gas dari bahan baku gas alam, menjadi bentuk gas yang lebih mudah ditransportasi, yaitu LNG (liquid natural gas) / gas alam cair.

Penyebab dari penurunannya pasokan gas adalah berkurang nya gas yang disupplai dari sejumlah blok migas di Kalimantan Timur. Sekarang, pemasok gas ke kilang Badak NGL ini terdiri dari 3 kontraktor, yaitu: Total E&P Indonesie sebesar 81 persen, Vico Indonesia 16 persen dan Chevron Indonesia 3 persen. Dibandingkan dengan puncak operasi nya di tahuin 2001, yaitu sebesar 22,5 juta metric ton; di tahun 2014, kilang Badak NGL hanya mengolah sekitar 18,2 juta metric ton, dan diperkirakan akan turun lagi di tahun 2015.

Badak NGL telah mengurangi pengoperasian train (pengolahan) LNG dari delapan train menjadi empat train dalam lima tahun terakhir. Bahkan, tahun depan, Badak NGL hanya mengoperasikan tiga train. Untuk menanggulangi penurunan produksi secara terus menerus, pihak Badak NGL aktif mencari kontraktor baru sebagai penyuplai gas alam, sekaligus meningkatkan efisiensi produksi untuk meningkatkan daya saing kilang. Pihak Badak NGL sekarang sedang aktif menjajaki kerja sama dengan: Total, Vico, Chevron, dan ENI, di sekitar kilang Badak.