NEWS

Pompa di Waduk Pluit Mati, Istana Banjir

POSTED ON Feb 12, 2015

Pada hari Senin, 9 Februari 2015, Jakarta digegerkan oleh banjir yang menggenang hingga ke Istana Negara, Jakarta Pusat. Basuki Tjahja Purnama, atau yang akrab disapa Ahok, menyalahkan Perusahaan Listrik Negara (PLN) atas kejadian ini. Pasalnya, pasokan listrik yang menghidupi 12 pompa di Waduk Pluit seluas 80 hektar itu diputus karena alasan keamanan. Sedangkan, genset yang tersedia, kapasitasnya hanya cukup untuk menghidupi 2 dari 12 pompa di waduk tersebut.

Joko, salah seorang petugas senior di Waduk Pluit, mengatakan bahwa tingkat air normal di Waduk Pluit adalah di ketinggian -180 cm. Sedangkan mati nya pompa di hari Senin tersebut, menyebabkan air naik dari ketinggian normal, hingga ke ketinggian +150 cm, sehingga menyebabkan banjir di beberapa titik di Jakarta. Pada keadaan normal, memang hanya dibutuhkan 2-3 pompa yang berfungsi. Menurut laporan sementara, listrik dimatikan ketika ketinggian air di Waduk Pluit berada di ketinggian tidak normal, yaitu -150 cm.

Waduk Pluit memiliki total 12 buah pompa yang berkapasitas sedot antara 4,3 - 6 meter kubik per detik. Air yang masuk ke Waduk Pluit berasal dari 10 sungai berbeda di Jakarta. Pihak Direksi PLN sudah mengklarifikasi bahwa memang karena alasan keamanan, dan ada kemungkinan miskoordinasi di bagian lapangan yang menyebabkan pemadaman listrik selama 2 jam di pompa vital tersebut.