NEWS

Pembangunan Pembangkit Listrik 35.000 Mega Watt

POSTED ON Feb 6, 2015

Presiden Ir. Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi, telah mencanangkan pembangunan pembangkit listrik sebesar 35.000 Mega Watt dalam rangka 5 tahun. Untuk memastikan perealisasian nya, pemerintah mencoba untuk menggandeng investor lokal dan internasional.

Sebagai ilustrasi, untuk setiap 1 Mega Watt pembangkit, diperlukan dana kira-kira sekitar USD 1,5 juta. Untuk 35.000 Mega Watt, diperlukan dana sekitar USD 52,5 miliar - atau sekitar Rp 700 triliun. PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia sendiri di tahun 2015 'hanya' sekitar Rp 1.800 triliun. Dikarenakan hal itu, dibutuhkan suntikan dana dan sumber daya manusia dari pihak swasta, baik lokal maupun asing. PT. Perusahaan Listrik Negara Persero (PLN) pun tidak akan mampu menjalankan proyek ini sendirian, dilihat dari kinerja keuangannya di tahun 2014 yang untung 'hanya' sebesar Rp 30 triliun.

Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, mega proyek ini sudah banyak diminati oleh investor. Dengan catatan, industri lokal harus digandeng. Industri lokal sekarang memiliki kemampuan untuk membuat komponen sebagai berikut: Turbin (hingga 27 Mega Watt), Generator (10 Mega Watt), Ketel Uap (660 Mega Watt) dan Trafo (550 kVA). Mayoritas dari 35.000 Mega Watt itu akan dipenuhi menggunakan tenaga panas bumi.

Tidak sembarang pihak juga yang digandeng oleh pemerintah dalam tender pembangunan pembangkit listrik ini. Pemerintah menerapkan sistem penunjukan langsung dengan harga yang sudah ditentukan. Rencana tender akan dimulai di tahun 2015 ini.