NEWS
ARCHIVES
- May 2019 (3)
- January 2019 (10)
- September 2017 (2)
- August 2017 (3)
- July 2017 (1)
- August 2016 (1)
- June 2016 (1)
- May 2016 (2)
- April 2016 (2)
- March 2016 (3)
- February 2016 (3)
- January 2016 (9)
- December 2015 (10)
- November 2015 (8)
- October 2015 (8)
- September 2015 (8)
- August 2015 (10)
- July 2015 (6)
- June 2015 (1)
- May 2015 (1)
- April 2015 (3)
- March 2015 (2)
- February 2015 (7)
- September 2014 (1)
- August 2014 (2)
- July 2014 (1)
- June 2014 (4)
- May 2014 (7)
- March 2014 (3)
CATEGORIES
Potensi Papua sebagai Penghasil Sagu Terbesar Dunia
Papua termasuk daerah yang belum terlalu berkembang di Indonesia. Tetapi, bukan merupakan rahasia lagi bahwa Papua memiliki potensi yang luar biasa. Papua Barat, salah satu provinsi di pulau Irian memiliki luas 140.375,62 kilometer persegi dan berpenduduk hanya sekitar 760.855 penduduk memiliki kekayaan hutan dan alam yang luar biasa. Papua Barat yang memiliki ibukota Manokwari merupakan salah satu provinsi terluas di Indonesia.
Salah satu potensi besar dari Papua berasal dari hutan sagu. Papua memiliki hutan sagu terbesar di seluruh dunia. Hutan sagu di Papua Barat sendiri memiliki luas sekitar 2 juta hektar. Potensi sagu sendiri sangat besar, di mana permintaan domestik tepung sagu sendiri mencapai 5 juta ton per tahun, dengan jumlah yang dapat dipenuhi baru sekitar 3,5 juta ton per tahun. Permintaan tersebut juga didukung oleh permintaan dari manca negara yang sangat masif.
Sayangnya, infrastruktur di Papua belum lah memadai untuk membangun industri skala besar untuk pengolahan sagu. Di mana hal yang paling dibutuhkan adalah pembangunan pabrik sagu, salah satunya adalah listrik. Listrik yang dibutuhkan berkisar sekitar 1,5 Megawatt. Bukan hanya listrik, infrastruktur lainnya seperti jalan dan pelabuhan juga belum lah memadai.
Di sini lah dibutuhkan peran pemerintah yang lebih nyata untuk pemerataan pembangunan di daerah-daerah yang berpotensi tinggi untuk memenuhi kebutuhan domestik, dan bahkan untuk meningkatkan ekspor ke negara-negara lain. Pembangunan jalan dan transportasi darat, pembangunan pelabuhan dan transportasi air, pembangunan infrastruktur listrik dan pembangunan tempat tinggal diharapkan dapat menjadi prioritas utama.
Seluruh rakyat sekarang menunggu akan ke mana anggaran ratusan trilyun yang didapatkan dari penghapusan atau pengurangan subsidi BBM. Kami berharap bisa diarahkan ke pembangunan infrastruktur di daerah yang berpotensi tinggi, seperti Papua.