NEWS
ARCHIVES
- May 2019 (3)
- January 2019 (10)
- September 2017 (2)
- August 2017 (3)
- July 2017 (1)
- August 2016 (1)
- June 2016 (1)
- May 2016 (2)
- April 2016 (2)
- March 2016 (3)
- February 2016 (3)
- January 2016 (9)
- December 2015 (10)
- November 2015 (8)
- October 2015 (8)
- September 2015 (8)
- August 2015 (10)
- July 2015 (6)
- June 2015 (1)
- May 2015 (1)
- April 2015 (3)
- March 2015 (2)
- February 2015 (7)
- September 2014 (1)
- August 2014 (2)
- July 2014 (1)
- June 2014 (4)
- May 2014 (7)
- March 2014 (3)
CATEGORIES
5 Masalah mendasar krisis listrik di Sumatera Utara
Merdeka.com - Krisis listrik di Medan, Sumatera Utara masih terus terjadi tanpa ada jalan keluar pasti. Bahkan Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Nur Pramudji tidak berani memberikan jaminan kapan krisis listrik di Sumatera Utara ini akan berakhir.
Menurut Nur Pramudji, pemenuhan listrik di Sumatera Utara menunggu Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Belawan 2.2 beroperasi. Namun demikian, Nur Pramudji juga tidak menargetkan kapan pembangkit ini beroperasi.
"Kalau disebutin kapan bisa repot. Ini betul betul kondisi di lapangan. Kita tidak tahu masalah di lapangan apa saja, tapi begitu bisa berfungsi, pasti langsung jalan, biasanya tidak lama," ucap Nur Pramudji di Jakarta beberapa waktu lalu.
Tidak jelasnya penyelesaian krisis listrik di Sumatera Utara ini membuat pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Medan terpuruk. Mereka menjerit karena proses produksi terganggu pemadaman listrik yang berlangsung 3 kali sehari.
Kondisi ini terlihat di Pusat Industri Kecil (PIK), Jalan Menteng Raya, Medan, Kamis (6/3). Para pengrajin mengaku mengalami penurunan produksi sejak krisis listrik melanda Sumut. "Penurunannya hingga 50 persen. Kami sudah mau bangkrut," kata Anto, seorang pengrajin sepatu.
Kondisi serupa diakui Isnaini, pengrajin tas sekolah. Dia juga mengaku mengalami penurunan produksi lebih dari 50 persen karena listrik yang padam tiga kali sehari dengan durasi 3 jam sekali pemadaman.
"Biasanya saya mampu memproduksi 20 tas per hari, sekarang hanya 8 tas," akunya.
Dari permasalahan tersebut, merdeka.com mencoba merangkum beberapa masalah mendasar dari krisis listrik di Sumatera Utara ini.